Teknik las telah dipergunakan secara luas dalam penyambungan batang-batang pada kontruksi bangunan baja dan kontruksi mesin. Luas penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang di buat dengan mempergunakan teknik penyambungan ini pekrjaan akan lebih ringan,cepat dan hemat (murah).
1.1
Lingkup dalam penggunaan teknik ini sangat luas, meliputi ; Perkapalan, Jembatan, Rangka baja, Bejana tekanan, Pipa pesat, Pipa saluran, Kendaraan rel, dan lain sebagai nya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga di pergunakan untuk reparasi, misalnya; untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah halus dan macam-macam reparasi lain nya. Pengelasan sendiri bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi yang lebih baik.
Prosedur pengelasan kelitannya sederhana , tetepi sebenar nya didalam nya banyak masalah-masalah yang harus di atasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena itu pengetahuan pengelasan sangat penting sekali. Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksankan dalam keadaan lumer atau cair.
1.2
Asal mula las untuk menyambung logam berada jauh di abad perunggu dan sulit dilacak kapan istilah las mulai dipakai. Pada tahun 3000 SM, bangsa Mesopotamia telah menerapkan proses solder lunak.tanduk rusa disolderkan sebagai relief hiasan. Dua ratus, solder perak kemudian dipakai dalam pembuatan vas bunga di Entemene.
Beberapa ahli sependapat bahwa 4000 tahun yang lal bangsa Mesir telah mengenal cara menyambung logam dengan proses pemanasan dan penekanan. Salah satu bukti ditemukan di Lembah daerah kerajaan pada tahun 1922 yang mengisyaratkan bahwa peti jenazah Raja Tutankhamen diperkirakan dibuat sekitar tahun 1360 SM dengan melibatkan proses pengelasan. Proses yang dilakukan pada saat itu adalah proses las tempa.
Alat-alat las busur dipakai secara luas setelah saat alat tersebut digunakan dalam praktek oleh Bernades dalam tahun 1885. Dalam penggunaan yang pertama Bernades memakai elektroda yang terbuat dari batangg karbon atau grafit. Dalam tahun 1889 Zerner mengembangkan cara pengelasan busur yang baru dengan menggunakan busur listrik yang dihasilkan oleh 2 batang karbon. Dalam tahun 1892 Slavinoff adalah orang pertama yang menggunakan kawat logam elektroda yang turut mencair karena panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi. Disamping penemuan slavinoff dan kjellberg dalam las busur dengan elektroda terbungkus seperti diterangkan di atas, dalam tahun 1886 Thomson menciptakan proses las resistansi listrik, Goldschmitt menemukan las termit dalam tahun 1895 dan dalam tahun 1901 las oksi-asetielin mulai digunakan oleh Fouche dan piccard. Dan sekitar pada tahun 1900, pada saat itu lah disebut masa keemasan pertama untuk pengelasan logam. Pada tahun 1926 masa keemasan yang kedua muncul degan ditemukan nya las hidrogen atom oleh Lungumir, las busur logam dengan pelindung gas mulia oleh Hobart dan Dener.
Tahun 1950 terjadi masa keemasan ketiga yang masih terus berlangsung sampai sekarang, dengan ditemukan nya cara-cara las baru yaitu; las tekan dingin, las listrik terak, las busur dengan pelindung gas CO2, las gesek, las ultrasonik, las sinar elektron, las busur plasma, las laser dan masih banyak lagi.
1.3
Las busur logam tidak dapat diabaikan dalam perencaan banguna dan telah memberikan sumbangandalam memodernisasi bangunanbaja dimana lingkup pemakaiannya meliputi bidang-bidang perkapalan, kendaraan rel, jembatan, rangka baja, dan lain sebagainya. Pada tahap-tahap pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya digunakan pada sambungan-sambungan dan reparasi yang kurang penting. Tetapi setelah melalui pengalaman dan sering nya praktek, maka pengelasan pada masa sekarang sering digunakan, karena pada masa sekarang pengelasan sudah merupakan hal yang umum di semua negara.
Terwujudnya standar-standar teknik dalam pengelasan akan membantu memperluas lingkup pemakaian sambungan las dan memperbesar ukuran bangunan kontruksi yang dapat dilas. Dengan kemajuan yang telah dicapai sampai dengan saat ini teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri moderen.
1.1
Lingkup dalam penggunaan teknik ini sangat luas, meliputi ; Perkapalan, Jembatan, Rangka baja, Bejana tekanan, Pipa pesat, Pipa saluran, Kendaraan rel, dan lain sebagai nya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga di pergunakan untuk reparasi, misalnya; untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah halus dan macam-macam reparasi lain nya. Pengelasan sendiri bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi yang lebih baik.
Prosedur pengelasan kelitannya sederhana , tetepi sebenar nya didalam nya banyak masalah-masalah yang harus di atasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena itu pengetahuan pengelasan sangat penting sekali. Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksankan dalam keadaan lumer atau cair.
1.2
Asal mula las untuk menyambung logam berada jauh di abad perunggu dan sulit dilacak kapan istilah las mulai dipakai. Pada tahun 3000 SM, bangsa Mesopotamia telah menerapkan proses solder lunak.tanduk rusa disolderkan sebagai relief hiasan. Dua ratus, solder perak kemudian dipakai dalam pembuatan vas bunga di Entemene.
Beberapa ahli sependapat bahwa 4000 tahun yang lal bangsa Mesir telah mengenal cara menyambung logam dengan proses pemanasan dan penekanan. Salah satu bukti ditemukan di Lembah daerah kerajaan pada tahun 1922 yang mengisyaratkan bahwa peti jenazah Raja Tutankhamen diperkirakan dibuat sekitar tahun 1360 SM dengan melibatkan proses pengelasan. Proses yang dilakukan pada saat itu adalah proses las tempa.
Alat-alat las busur dipakai secara luas setelah saat alat tersebut digunakan dalam praktek oleh Bernades dalam tahun 1885. Dalam penggunaan yang pertama Bernades memakai elektroda yang terbuat dari batangg karbon atau grafit. Dalam tahun 1889 Zerner mengembangkan cara pengelasan busur yang baru dengan menggunakan busur listrik yang dihasilkan oleh 2 batang karbon. Dalam tahun 1892 Slavinoff adalah orang pertama yang menggunakan kawat logam elektroda yang turut mencair karena panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi. Disamping penemuan slavinoff dan kjellberg dalam las busur dengan elektroda terbungkus seperti diterangkan di atas, dalam tahun 1886 Thomson menciptakan proses las resistansi listrik, Goldschmitt menemukan las termit dalam tahun 1895 dan dalam tahun 1901 las oksi-asetielin mulai digunakan oleh Fouche dan piccard. Dan sekitar pada tahun 1900, pada saat itu lah disebut masa keemasan pertama untuk pengelasan logam. Pada tahun 1926 masa keemasan yang kedua muncul degan ditemukan nya las hidrogen atom oleh Lungumir, las busur logam dengan pelindung gas mulia oleh Hobart dan Dener.
Tahun 1950 terjadi masa keemasan ketiga yang masih terus berlangsung sampai sekarang, dengan ditemukan nya cara-cara las baru yaitu; las tekan dingin, las listrik terak, las busur dengan pelindung gas CO2, las gesek, las ultrasonik, las sinar elektron, las busur plasma, las laser dan masih banyak lagi.
1.3
Las busur logam tidak dapat diabaikan dalam perencaan banguna dan telah memberikan sumbangandalam memodernisasi bangunanbaja dimana lingkup pemakaiannya meliputi bidang-bidang perkapalan, kendaraan rel, jembatan, rangka baja, dan lain sebagainya. Pada tahap-tahap pengembangan teknologi las, biasanya pengelasan hanya digunakan pada sambungan-sambungan dan reparasi yang kurang penting. Tetapi setelah melalui pengalaman dan sering nya praktek, maka pengelasan pada masa sekarang sering digunakan, karena pada masa sekarang pengelasan sudah merupakan hal yang umum di semua negara.
Terwujudnya standar-standar teknik dalam pengelasan akan membantu memperluas lingkup pemakaian sambungan las dan memperbesar ukuran bangunan kontruksi yang dapat dilas. Dengan kemajuan yang telah dicapai sampai dengan saat ini teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri moderen.